Minggu, 02 Juni 2013

Empty

#1

Aku benar-benar habis kesabaran. Hari ini memang bukan hariku, sudah hampir dua kali aku menangis.
      "Argghhhhhhh!!" Aku berteriak sambil meremas handphoneku -yang jika bisa bicara mungkin akan berteriak kesakitan-.
       Mataku masih memanas, tapi air mata tetap tertahan. Sungguh bukan hal lucu jika menangis di area umum seperti ini. Eh tunggu, aku merasakan sorotan-sorotan mata menyelidik kearahku.
       "Ah sial." Aku membatin.
       Sudah susah-susah menahan tangis, tapi tetap saja jadi pusat perhatian. Yah, itu karena aku baru saja menjerit seperti orang gila. "Bodoh...bodoh.." batinku sambil terus menundukkan kepala karena malu.
     "Mbak, kami sudah mau tutup." suara seseorang memecah renunganku. Aku menengadah melihatnya.
      "Kenapa seperti ini semua sih? bahkan aku tak punya waktu untuk merenung...!!!" Emosiku akhirnya meledak. Seperti kata JKT48 "seperti popcron yang meletup-letup."
       "Eh..." Mas-mas pemilik suara tadi nampak bingung, terlihat dia menggaruk-garuk kepalanya yang terlihat tidak gatal.
       "Arrrggghhh!!!" Aku menjerit sekali lagi lalu berjalan kearah pintu keluar. Aku tak peduli apa yang ada dipikiran mereka yang ada disini. Toh, apa mereka peduli dengan masalahku?
         Sedikit lagi sampai kepintu keluar, suara mas-mas yang tadi menghentikan langkahku.
        "Mbak tunggu..."
         Aku menoleh, "Apa lagi sih...!!!" bentakku.
       "Ah..itu..hm... buku itu mau dipinjem ya mbak? Pinjemnya dikasir sebelah sana mbak." ujar mas yang tadi sambil menunjuk arah kasir yang telah aku lewati beberapa langkah.
        Aku menatap bingung.
       "Itu.. buku yang mbak pegang itu, buku toko kami. Mbak mau pinjam kan? buktinya dibawa-bawa." ujarnya lagi sambil tersenyum entah karena ramah atau mau menertawakan kebodohanku.
       "Ah... iya...eh.." jawabku bingung. Kepalaku benar-benar terasa sakit.
       "Sini biar aku bantu." Mas yang tadi kelihatannya tahu kalau aku benar-benar butuh bantuan.
    Dia menghampiriku yang masih berdiri mematung, mengambil buku yang dengan refleks kusodorkan, menuju kearah kasir yang terletak beberapa langkah dari sana.
      "Mbak punya member card toko kami gak?" tanyanya ketika sudah berada didepan kasir.
      Aku menggeleng. "Sebenarnya aku sedang apa sih?" batinku.
      "Ya udah pakai punyaku yah." ujarnya kemudian.
     Tak berapa lama, ia kembali sambil memegang buku yang tadi.
      "Ini.." Ia tersenyum lembut lalu menyerahkan bukunya.
      "Itu buku yang bagus. Aku sudah tiga kali membacanya." lanjutnya kemudian.
      Aku masih tetap menampakkan muka bengong. Benar-benar tingkah yang bodoh.
      "Mbak...mbak.."  Ia mengibas-ngibaskan tangannya kedepan mukaku.
      "Ah...yah.." Aku mengambil buku dari tangannya.
      "Aku berharap mbak bisa terhibur dengan cerita didalamnya. Tak peduli apa yang mengganggu pikiran mbak hari ini, tapi semoga bisa lebih baik." Ucapnya benar-benar meyakinkan.
       "Semoga...." Aku benar-benar berharap demikian.
       Aku membalikkan badanku, berusaha melangkah keluar. Aku benar-benar tidak dapat berpikir, bahkan memikirkan bahwa aku baru saja dibantu. Sebenarnya aku tak berniat untuk dibantu meminjamkan buku -apa ini? aku bahkan tak tahu judulnya- yang kubutuhkan sebenarnya...
      "Terima kasih sudah datang. Jangan lupa datang lagi. Toko kami meminjamkan aneka jenis buku." Suara nyaring mas-mas tadi terdengar saat aku sedang menggenggam handle pintu keluar.        
       "Ah.. yah.. aku belum mengucapkan terima kasih." Aku mendesis pelan. Tak peduli apapun pertolongannya, tetap saja aku harus mengucapkan terima kasih kan.
         Aku menoleh kearahnya yang rupanya telah beranjak pergi kerah dalam toko.
        "Tunggu..." Teriakku.
       "Ya?" Ia menoleh.
        "Terima... kasih..." Ucapku terbata.
        "Apapun untuk pelanggan kami." Ia tersenyum kemudian melanjutkan, "Dan jangan lupa, lain kali buat member card toko ya. hm...bill buku itu, kali ini aku yang bayar."
        "Eh pinjam bukunya bayar...?" Aku bertanya, benar-benar tidak tahu.
       "Iya mbak yang baru pertama ketoko kami." lagi-lagi ia menjawab sambil tersenyum.
       "Ah..." Mukaku mungkin telah benar-benar merah.
        "Tidak pa-pa. Semua hal, pasti didahului dengan yang pertama." ucapnya.
       "Ya.." balasku
       "Kalau sudah yang pertama, akan ada yang kedua, ketiga, keempat, dan seterusnya kan?" Ia bertanya.
         "Oh...ya...tentu." Jawabku.
        Hening... kemudian kami sama-sama berbelok kearah yang berlainan.
        "Aku Ray..."Aku menoleh saat mendengar lagi suaranya. Dibalik pintu kaca toko buku itu aku melihatnya melambaikan tangan.

To be continued..........
       

Sabtu, 22 Desember 2012

Dialah Ibu :)

kala kita masih berupa benih, senyum mekar tanda haru mengembang dibibirnya
kala ruh ditiupkan, semua do'a terus terucap dari bibirnya
kala raga ini masih menyatu dengannya, semua dicurahkan baik kasih, stimulasi, maupun nutrisi
kala waktunya tiba, dia berjuang dengan taruhan nyawa agar kita bisa melihat dunia
kala tangisan pertama kita keluar, itulah tanda kebahagian luar biasa untuknya
kala waktunya tiba, dia ajarkan kita memijak bumi, melafalkan kata demi kata, menggunakan setiap benda, terus mengajarkan kita sampai pada saat mulai mengenal huruf
dialah yang mengantarkan kita kedunia baru, dunia putih merah yang penuh warna
kala kita mulai mengetahui dunia, mempelajari setiap pengetahuan baru, dialah orang yang duluan bangga dan mendukung kita
kala kita bersedih dialah makhluk paling lembut diseluruh dunia, air matanya akan ikut menetes
 kala kita ada masalah, dialah orang pertama yang ikut memecahkannya
kala kita sakit, tangan lembutnyalah yang akan merawat kita
dengan seluruh yang dia punya, diurusnyalah kita
dari hembusan nafas pertama kita didunia sampai semua sisa waktu yang dia punya
pelukan penuh kasih selalu dicurahkannya untuk kita
   tanpa henti, tanpa pamrih...
dialah, makhluk paling mulia bernama "IBU"
:)

Kamis, 13 Desember 2012

who...................?

Akhirnya sempet juga nulis blog :D kali ini berhubung temanya "HOROR" jadi penuh semangat buat nulis cermis, tapi berhubung masih pemula mohon dimaklumi jika ceritanya sangat-sangat biasa aja ^^
selamat membaca, salam ^O^)/


           W
              H
                 O
                     ?

                     Sinar matahari begitu hangat menyinari dua gedung berjajar bertingkat dua yang terletak di gang mawar siang itu, di serambi bangunan A lantai 1 dengan pintu kamar bertuliskan "AYA" duduklah lima orang mahasiswi dengan obrolan panjang khas remaja putri, semuanya seperti biasa, ramai, riuh, dan menyenangkan
"minggu depan masa tenang, uli mau mudik"
"ayu juga"
"meti sama andin juga"
"iya"
"lah, kalian mudik semua yah, terus aya sendirian dong di kosan" ucap aya yang sepertinya gak terima
"yah sudah aya mudik juga" usul andin yang tadi gak ikut ngomong
"iya ya, nanti bawain duren buat oleh-oleh"
"setuju" ketiga teman lainnya menjawab bersamaan pernyataan ayu
"tapi kan minggu lalu aya udah pulang, dan aya gak mungkin pulang lagi, pasti gak dibolehin, walaupun aya pengen ziarah lagi kemakam"
"nah itu, kan waktu aya pulang itu karena musibah, nenek aya meninggal, kok sekarang gak boleh pulang lagi?" tanya meti
"soalnya, ibu aya bilang nanti aya capek" aya sedikit kecewa
"ya udah, aya tenang-tenang aja dikosan, jagain kosan, nanti kita pulang bawa oleh-oleh yang banyak buat adek bontot kita ini"
"ini kali pertama aya ditinggal sendiri dikosan loh mbk uli tersayang, yang ngakunya paling tua"
"tuh aya ngambek jadinya ul" meti menyikut lengan uli sedikit
memang diantara kelima mahasiswi ini, aya adalah mahasiswa baru yang umurnya dibawah yang lain, namun walau baru kenal beberapa bulan terakhir sifat aya yang mudah bergaul membuatnya diterima dengan mudah di kos putri gang mawar ini, namun itu tak berlangsung lama karena kejadian berikutnya akan membawa aya mengetahui siapa sebenarnya dia........
              Aya keluar keberanda belakang kosannya untuk menjemur beberapa potong pakaian, "masih subuh" batinnya, hari ini mulai minggu tenang dan suasana kosnya sangat sepi tak seperti subuh-subuh biasanya yang penuh riuh kesibukan para mahasiswi ala gang mawar, diletakannya ember berisi pakaian basah, matanya memandang tepat ke cahaya fajar yang mulai menyingsing, sungguh indah, mata aya masih memandang sang surya ketika tetes demi tetes air jatuh kemukanya, semakin lama semakin deras, aya yang mulai menyadarinya segera menyeka mukanya dengan tangan tapi alangkah terkejutnya aya ketika melihat tangannya berubah warna menjadi merah, dari beranda atas kucuran darah merah segar meluncur dengan derasnya membuat aya menjerit keras "tolong"
              Pukul 08.00 wib polisi yang datang mulai memeriksa kamar atas kos aya, ditemani ibu kosnya aya hanya diam membisu, didorong oleh rasa takut yang amat sangat aya langsung menelpon polisi, aya yang sangat menggemari novel detektive ini sangat yakin bahwasanya telah terjadi pembunuhan di kamar atas
"semua sudut ruang telah diperiksa, dan tim kami tidak menemukan mayat yang saudari maksud, bahkan tetesan darah pun tidak" ujar pak polisi dengan perawakan seram plus kumis tipis panjang yang sangat kontras bila dipandang itu
"t...a...pi pa..k, aya, aya memang me..li..hat tetesan darah i..tu... sungguh...sungguh" jawab aya dengan terbata-bata
"lalu jika memang demikian, kemana hilangnya? bahkan tim kami telah memeriksa beranda dengan reaksi luminol dan tidak ditemukan bekas darah sedikit pun" sang polisi dengan tegas menjawab
"sebaiknya nyonya anda perhatikan semua anak kos disini, mungkin tekanan kuliah telah membuat saudara aya berhalusinasi" tambah sang polisi kemudian pamit pergi
aya masih terdiam, dia tak habis pikir kemana hilangnya darah atau apapun itu yang menetes dari beranda kamar atas, aya yang gak percaya mistis sangat sulit menerimanya
"aya, kalau begitu ibu pamit juga, ada urusan, aya yang tenang ya, mungkin saja aya kelelahan kurang tidur semalan"
aya gak menjawab ucapan ibu kosnya, matanya menerawang jauh, memikirkan hal logis dibalik kejadian yang dilihatnya tadi pagi, bahkan aya tak mampu menjelaskan kemana hilangnya bekas darah dimuka dan tangannya, yang sangat aya yakini bahwa dirinya tidak lebih dulu membersihkannya tadi.
               saat ini sudah larut malam, dan kabar buruknya aya gak bisa tidur, aya gak percaya mistis dan aya terus berpikir logis layaknya tokoh detective idolanya, tapi semakin aya berpikir semakin mebuatnya tidak tenang, namun lama kelamaan matanya mulai tertutup, tubuhnya mulai membiasakan diri merasakan nyamannya kasur tempatnya tidur, namun sekali lagi tetes demi tetes air dengan warna merah pekat itu membasahi pipinya, membuat mata aya langsung terbuka, tak sepanik tadi pagi aya kali ini lebih berani untuk memperhatikan aliran darah dari atas atap tempat tidurnya dari kamar atas, "pasti ulah teman-teman yang mau ngerjain aku" itulah alasan logis pertama yang dapat aya pikirkan saat ini, kalau reaksi luminol gak ditemukan berarti ini bukan pembunuhan berarti ini darah palsu, yah darah palsu, aya sangat yakin, kemudian dengan rasa berani yang jika dipikirkan sangat sulit untuk dimengerti akal sehat seorang gadis berusia delapan belas tahun itu sendiri, aya keluar kamar kosnya, menaiki satu demi satu anak tangga menuju lokasi TKP aliran darah itu, bulu kuduknya entah kenapa tidak juga berdiri dan tidak ada suara halus membisik, (oh andai saja aku disana mungkin akan kuteriakan kepada aya untuk kabur atau memberinya sedikit rasa takut (tapi gimana bisa, kan ini cuma fiksi >< )). balik ke aya lagi yang sibuk menaiki anak tangga, dengan senter ditangan kanannya, matanya yang mulai menyelidik layaknya seorang mata-mata mulai menerawang jauh, suara langkah kakinya sangat kontras dengan keheningan malam, tapi tiba-tiba sunyi... tak lagi terdengar langkah kaki
"kamu kan calon penghuni baru yang datang seminggu lalu? aya kira kamu gak jadi ngekos disini" sapa aya kepada seorang gadis cantik berambut lurus sebahu yang berdiri tepat didepan aya, tepat didepan kamar kos yang telah tiga tahun terakhir menurut kabar telah kosong tak berpenghuni
sang gadis hanya tersenyum, kemudian memasukan kunci kelubang pintu dan masuk kedalam kamar berdarah itu
"tunggu, jangan masuk didalam adalah TKP yang gak boleh diganggu" aya berteriak mulai menirukan gaya detective kepolisian
"masuklah" terdengar suara dari dalam diiringi langkah kaki
aya menurut dan masuk, entah kenapa kondisi kamar sama seperti saat polisi meninggalkan kamar tersebut seperti tak pernah diusik lagi
"aya hanya belum terbiasa, aya hanya gak tau, aya hanya terkejut, nanti aya lama-lama akan mengerti" gadis tersebut tersenyum
"apa maksudnya?" pikiran aya dipenuhi tanda tanya yang menari-nari membuat kepalanya pusing
 "nanti aya akan mengerti" sang gadis tetap saja menjawab sambil tersenyum
"aya gak ngerti, aya gak tau, semuanya tiba-tiba terjadi, yang cuma aya tau semuanya pasti bisa dijelaskan dengan logis"
"semuanya?" sang gadis mendelik
"ya semuanya" saat mengatakan itu, angin berhembus masuk dari arah pintu diringi dentuman pintu yang terkunci, bulu kuduk aya sekarang barulah berdiri (akhirnya :D) suara sangat bising mengisi sunyinya malam bahkan jika kau ada disana suara ini mungkin dapat memekakkan telinga, aya pun tak kuat menahannya, semuanya menjadi gelap, tak ada sedikit cahayapun
             uli, ayu, meti, dan andin sibuk membereskan barang-barang mereka setiba dari kampung halaman masing-masing, suatu kebetulan mereka hampir tiba secara bersamaan, rasa lelah selama perjalanan membuat mereka malas untuk mengetahui kabar seputar kepergian mereka selama satu minggu ini, barulah ketika hari memasuki sore mereka mulai berkumpul diberanda depan, masing-masing dari mereka menyiapkan hidangan untuk santai sore
"besok ujian, padahal masih lelah"
"sama ul, aku juga"
"semua ujian kali met kan emang minggu perang"
"meti emang gitu andin, lemot" ayu menambahi membuat mereka semua tertawa walau rasanya gak lucu ._.
"eh kenapa adik kita diem aja, biasanya kan paling cerewet, gak kangen sama kita?" uli berusaha menggoda aya, namun aya hanya diam matanya tampak kosong
"yah, aya kenapa? gak asik?"
"apa terjadi sesuatu? ada pencuri masuk kosan?"
"gak mungkin ndin, kan ada bu kos, ya kan ya"
"gak apa-apa kok, selama kalian pergi semuanya baik-baik saja" aya membuka mulut dan tersenyum membuat semua teman-temannya ikut tersenyum, tapi mata aya tidak memperhatikan senyum teman-temannya melainkan memperhatikan gadis yang tanpa mereka sadari telah ikut bergabung bersama mereka, ikut tersenyum kepada aya
"yah, kini aya gak sama seperti aya yang dulu" ucap aya lagi, tapi karena terlalu lembut keempat temannya tak mendengar, hanya gadis itu yang menjawab "sekarang kamu mengerti aya?"
aya mengangguk tanda mengerti, semuanya berjalan seperti biasa bahkan ibu kosnya pun telah lupa mengenai kejadian tetesan darah, namun aya tak kan pernah lupa, bahkan untuk seumur hidupnya

                                                                   :O
Dua minggu lalu

          Aya menerima telepon dari keluarganya yang mengabarkan kabar penuh duka, telah meninggal dunia nenek dari ibunya, aya tergagap menjawab telepon, air matanya mengalir deras, nenek yang sangat disayangi dan menyayanginya sejak kecil telah tiada tepat dihari ulang tahunnya, sungguh aya tak bisa berkata apa-apa, segera dipesannya tiket travel menuju kota kelahirannya menemui sang nenek sebelum dimakamkan, kemudian dirumahnya sesaat sebelum neneknya dimakamkan aya melihat sosok seorang gadis cantik berambut lurus sebahu sedang muram, kemudian tersenyum saat melihat aya.
          Semuanya adalah benang merah yang tak bisa dilepaskan kaitannya, semua dapat dijelaskan secara logis, bahwa aya telah berbeda, aya benar-benar telah mewarisi sesuatu yang gaib dari neneknya.

The end~
akhirnya selesai :D tulisan ini dibuat dari dalam waktu lumayan singkat, jadi apabila ada typo mohon dimaklumi :O
yosh~ bagaimana? serem gak? ._.v


Senin, 12 November 2012

Rules sederhana untuk sehat ^^

     ngomong-ngomong soal sehat, aku baru aja kena sakit ( kemarin tepatnya, seharian gak bisa ngapa-ngapain...hiks :'( ) sekarang pun masih gak enak badan nih *dunia harus tau* #upps :P tapi masih sempetin nulis karena katanya kan menulis bisa buat sehat..hehe :D
       tau gak kalo' orang lagi terkena sakit yang ada pikirannya itu "coba aja aku gak sakit" bener gak? dan memang itulah yang aku rasain :'( oleh karena itu nih beberapa rules yang aku bikin supaya pas sehat bisa diterapin dan semoga gak bakal kena sakit lagi :) :

1.  Minum air mineral 8 gelas sehari
    ini nih hal wajib pertama kalo' mau sehat, kita pasti pada tau dan emang udah mendarah daging, tapi kadang kan kita gak peduli, soalnya masa' mau ngitungin gelas yang habis kita minum *eh >.<
   sebenernya maksudnya bukan cuma ngitungin cup air minumnya nih, tapi gimana pentingnya jumlah asupan air dalam tubuh, oleh karenanya kita harus teratur minum air mineral 8 gelas yah jangan sampai tubuh kita kekurangan air :)


2. Bawa air minum dari rumah
    nah loh pas baca judul poin ini pasti kepikir, males bawa, repot kan tinggal beli, aku juga susah dan males bawa dari rumah :O tapi tau gak? hayo tau gak? hm... kalo' sebenernya air mineral yang dibawa dari rumah kita udah yakin kalo' sehat :) tapi yah emang rada males, makanya ini dijadiin rules buat kedepannya sedia botol minum ekstra gede buat nampung persediaan air, apalagi bagi mahasiswa unsri indralaya siapa tau terkena macet seperti hari ini, kan haus tuh jadi banyak persediaan minum..hehe :D


3. sedia tisu atau masker mulut
    nah selama perjalanan apalagi bagi yang naik motor atau kendaraan umum, tisu atau masker mulut adalah hal wajib disediaan untuk melawan si musuh bernama "polusi udara" contohnya bagi mahasiswa indralaya yang harus berjuang melawan panas, terik, hujan badai "debu" #upps~ :P



4. Tidur jangan terlalu larut dan usahakan bangun lebih awal
   sebagai mahasiswa yang merasakan seringnya mengerjakan tugas deadline yang memaksa kita untuk tidur larut malam bahkan sampai hanya mungkin tidur beberapa jam saja, tetapi alangkah baiknya mengatur jadwal tidur kita supaya jadi lebih sehat dengan tidur tidak terlalu malam.
  bangun lebih awal dapat membuat konsentrasi untuk memulai hari lebih fokus dan tidak tergesa-gesa, hm.. aku pun sering ngalamin betapa tidak enaknya saat kesiangan, segala sesuatunya jadi harus terburu-buru :O makanya poin satu ini agak berat yah buat dilaksanakn >.<



5. Usahakan jangan terlalu lama di depan PC
    terlalu lama didepan komputer dan barang elektronik lainnya memang tidak baik untuk kesehatan. nah sebaiknya dikurangi walau cuma beberapa detik #loh, maksudnya kalau pun banyak pekerjaan yang mengharuskan didepan PC selama berjam-jam usahakan untuk memberi waktu mata atau pun tubuh rileks dengan sedikitnya mengalihkan kegiatan ataupun olahraga kecil ^^

hm... segitu aja rules yang aku buat, walaupun terkadang kita tahu dan memang udah pada tahu tapi males atau kadang cuek yang malah buat kesehatan kita menurun dan lambat laun jatuh sakit ._.
jadi, yang mau copas rulesnya dan ditempel disudut pandangan pertama saat memulai hari boleh kok ^^ contohnya kayak aku yang masih mau belajar nerapin aku maunya sih nempel di dinding atas tempat tidur jadi sebelum tidur dan ketika bangun tidur keliat deh, biar nempel hingga hulu hati maksudnya #eaaa :P
dan selalu ditulis dibawah note kecilnya "i can do it" :D kemudian berdo'a "Semoga kita semua selal sehat" ^^


sumber gambar : google

Sabtu, 10 November 2012

siap lanjutkan perjuangan para "PAHLAWAN"

          Saat membahas soal "PAHLAWAN" yang ada didalam pikiran saya adalah semua orang yang telah berjasa untuk nusantara ini, bukan cuma yang kita pelajari disejarah yang namanya terukir di taman makam pahlawan tetapi juga semua orang yang bahkan kita tidak tahu namanya yang turut serta berjuang untuk tanah tumpah dara indonesia ini, karena merekalah perantara dari Yang Maha Kuasa sehingga detik ini kita dapat menghirup udara kebebasan tanpa kekangan dari para penjajah, kekangan dari kebodohan, dan kekangan dari ketidaktahuan.
           Tapi, tahukah kalian bahwa kita belum sepenuhnya terbebas? kita sebagai generasi muda harus terus melanjutkan perjuangan pahlawan terdahulu, dengan banyak cara diantaranya terus berjuang memajukan bangsa ini dengan terus belajar dan menjadi generasi muda yang tidak lalai, dengan begitu bukan cuma dari ucapan tetapi tindakan kita juga mencerminkan penghargaan terhadap jasa-jasa para pahlawan yang tak terhingga. ^^
          Mari kita sama-sama belajar memaknai hidup jadi lebih baik ^^ bukan menggurui tetapi sama-sama belajar. so, say "i can do it" ^^ dan "Selamat Hari Pahlawan" :D



sumber gambar : google

Jumat, 09 November 2012

beasiswadataprint ^^

Bagi pelajar dan mahasiswa, daftarkan diri kamu segera di program beasiswa DataPrint. Sebanyak 700 orang yang terpilih akan mendapatkan beasiswa dengan hadiah total ratusan jutaan rupiah! ^^
sumber : www.beasiswadataprint.com dan www.dataprint.co.id

fly why not~

saat mendengar kata terbang, apa yang ada dipikiran anda? mungkin sesuatu yang mustahil untuk dilakukan, tapi tahukah anda setiap manusia terlahir untuk bermimpi? maka dari itu jangan takut untuk bermimpi bahwa anda bisa melakukannya, yah terbang, yakinkan diri anda bahwa anda bisa ^^


bermimpilah untuk bisa melewati samudra, mengelilingi dunia melalui kepakan sayap lebar anda, manusia bukan tidak bisa terbang, tapi takut melakukannya, terbang disini dalam artian menggapai puncak tertinggi dengan kepakan sayap berupa usaha dan kerja keras, lakukan....lakukan...lakukan... terus pikirkan dalam diri anda bahwa "i can do it" "I Believe I Can Fly" ^^


sumber gambar : google